Wirausaha Produksi Sambal Pedas

Coba dibayangkan betapa hambar atau kurang nikmatnya makan ayam goreng yang gurih renyah tanpa dicocol dengan saus tomat atau sambal pedas. Dengan mulut komat kamit dan keringat bercucuran makan apapun akan lebih sedap bila ditemani oleh sambal pedas, mak nyusss katanya. Oleh karenanya sambal pedas sudah menjadi menu suplemen penambah nafsu makan. Dan aneka jenis sambal akan mudah ditemui sebagai teman apapun makanannya.

Sambal adalah semacam saus cabai yang seringkali ditambah rempah-rempah sebagai peyedap namun bahan tambahan yang sering ditemui adalah terasi, garam atau cuka. Saus sambal ini memang banyak ditemukan sebagai menu kuliner untuk masyarakat Asia khususnya Asia timur, selatan dan tenggara. Penggemar sambal pedas juga berasal dari beragam usia. Penggemar sambal tidak hanya orang tua saja namun kalangan muda bahkan anak-anak menyukainya. Rasa pedas memang sudah akrab dilidah orang kita. 

Masyarakat kita memang sudah dibiasakan sejak kecil mengecap rasa pedasnya cabai dalam sambal. Oleh karenanya tidak mengherankan kalau penggemar sambal pedas senantiasa tumbuh. Bahkan orang asingpun sudah mulai menyukai sambal pedas khas Indonesia. Permintaan dari pasar internasional pun  mulai berdatangan terlepas dari  masyarakat Indonesia yang bermukim dimanca negara. Dewasa ini memang dunia seolah mengecil karena selera penghuni bumi ini semakin seragam dan tidak mengenal lagi perbedaan rasa. 

Karena banyak penggemar rasa inilah maka mencari bahan baku pembuat sambal khususnya cabai tidaklah sulit. Banyak daerah-daerah sentra penghasil cabai, karena tanaman cabai mudah dibudidayakan untuk dataran rendah maka banyak petani membudidayakannya. Bila ingin sebagai wirausaha yang memproduksi sambal pedas komersial untuk skala rumah tangga ternyata tidak membutuhkan modal awal dan peralatan yang banyak. Alat dapur rumah yang sudah dimiliki dirumah dapat digunakan seperti panci, wajan, sodet adukan dapat digunakan namun untuk alat penggilingan sepertinya harus disediakan alias harus dibeli terlebih dahulu. Sebagai wadah kemasan produk dalam bentuk toples plastik/kaca memang harus membeli ke toko P&D. Kemasan ini perlu disediakan agar produk yang dihasilkan bisa rapi, tahan lama dan seragam ukurannya. Untuk memberikan informasi produk terkait nama merk, jenis sambal, komposisi, waktu daluwarsa perlu pencantuman label pada kemasan. Untuk label kemasan juga bisa memesan ke pihak lain khususnya sablon cetak/maklon. Namun untuk melakukan penyegelan dan pengemasan perlu dibeli alat tersendiri berupa alat sealer.  

Pemilihan jenis sambal juga perlu dipikirkan agar kita tidak memproduksi sambal yang sudah banyak beredar dipasaran sehingga usaha produksi sambal kita memiliki daya saing. Sambal nusantara memang banyak ragamnya diantaranya sambal terasi, sambal bajak, sambal balado, sambal asam, sambal dabu-dabu, sambal belacan, sambal manis, sambal kemiri, sambal kecap, sambal tomat, sambal udang, sambal pencit dsb. Anda bisa memilih sendiri apakah akan memproduksi jenis sambal seperti yang sudah disebutkan sebelumnya atau menciptakan sambal baru yang menurut anda sangat enak dan akan digemari banyak orang.

Pemasaran untuk sambal ini bisa dilakukan dengan langsung dijual ke pasar melalui sistem titip jual atau konsinyasi dan bisa pula dipasarkan melalui sistem reseller. Bisa pula dipasarkan dengan dijual dari rumah ke rumah alias door to door namun cara ini akan cukup melelahkan. Untuk sistem konsinyasi biasanya produsen akan memberi tenggat waktu sebelum dilakukan pembayaran. Sedangkan untuk sistem reseller, pihak reseller akan membayar sepenuhnya atas produk yang diambil meski produsen tetap memberikan garansi retur bila barang yang diproduksi tidak laku atau ada produk yang tidak memenuhi syarat/rusak. Jikalau kita memproduksi sambal pedas dengan resep yang sangat unik dan tidak ditemui dipasaran dapat dijual secara online untuk memperkenalkan sekaligus menciptakan pasar baru. Untuk memberi margin kepada reseller atau toko yang menjual, pihak produsen sambal tidak memberi batasan mengenai harga jual. Jadi pihak reseller atau toko bisa menentukan sendiri harga jualnya. Namun cara ini ada kelemahannya yaitu bisa jadi harga produk sambal pedas yang dipasarkan terlalu tinggi dibandingkan kompetitor dan ujung-ujungnya tidak laku.

Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi sebagai wirausaha produsen sambal pedas diantaranya adalah masalah daya tahan produk dan fluktuasi harga bahan baku. Sebaiknya produk sambal pedas yang dihasilkan dengan menghindari penggunaan bahan kimia khususnya bahan pengawet. Penggunaan bahan ini selain tidak sehat juga akan merusak kepercayaan konsumen. Sambal pedas dalam kemasan memang terbatas waktu konsumsinya. Bila masih dalam kemasan yang kedap dan disimpan dalam suhu dingin, sambal pedas ini masih layak dikonsumsi hingga 6 bulan. Oleh karenanya pencantuman informasi mengenai waktu daluwarsa perlu dilakukan. Harga bahan baku cabai dipasar yang terkadang naik secara ekstrem juga merupakan ancaman karena bila terjadi kenaikan tersebut juga akan mengancam produksi dan harga jual produk sambal pedas yang dihasilkan. Namun percayalah apapun halangan dalam wirausaha sambal pedas ini, konsumen pecinta sambal produksi kita akan tetap tumbuh asalkan kita mampu menjaga kualitas dan harga jual yang kompetitif.  Salam Wirausaha.
Informasi Penyedia peralatan, kemasan dan kursus:
PT. Toko Mesin Maksindo

Jakarta:
Komp. Kantor dan pergudangan
BIZ Park Ciputra A2 No 16
Jl Bekasi Raya Km 21, Pulogadung – Jaktim
021-46836137
Website: pusatmesin.com

Surabaya:
Jl Ngagel Raya 77 M Surabaya
031- 5011631

CV. D&D Pack
Perum Cengkareng Indah Blok  GD No 17 Jakbar
021-68029753, 98494866
Website : kemasanukm.com

Total Makmur Plastik
LTC Lt 2 Blok B12 No 6 Glodok Jakbar
021-32057805

Kursus Tristar
Surabaya - Jawa Timur
Telp. (031) 8794764-65
Fax. (031) 8722794
Hp. 0857 31051010

Perum. Taman Duta Mas Blok A II No. 12 A Jakarta Barat
 021-5676594, 081905686676, 081807492676, 081311528890

DuniaWirausaha.com