Usaha Pembuatan Kecap Ampas Tahu


Anda percaya bahwa rupiah danpeluang usaha dapat diciptakan dari “sampah/ limbah”. Jika anda sudah memiliki usaha pembuatan tahu, ingin mendapatkan hasil tambahan dari usaha yang anda kelola? Atau lingkungan tempat tinggal anda merupakan daerah penghasil tahu. Limbah yang dihasilkan dari pengolahan tahu dapat dijadikan sebuah peluang usaha. Anda sudah bisa membuat usaha rumahan dengan mengelola limbah ampas padat yang dihasilkan dari pengolahan tahu. Ampas padat pengolahan tahu dapat diolah menjadi kecap ampas tahu. Cara pengolahannya sama dengan pengolahan kecap kedelai. Kecap yang dihasilkan dari ampas tahu sulit dibedakan aroma, rasa, dan warnanya dari kecap kedelai. Usaha ini cocok untuk usaha kecil skala rumah tangga. Anda sudah siap menjawab peluang usaha kecap ampas tahu, simak proses pembuatannya berikut ini :

BAHAN – BAHAN
1) Ampas tahu
2) Garam.
3) Laru tempe.
4) Bumbu-bumbu.
5) Tapioka.

PERALATAN
1) Wadah perendam.
2) Pengukus
3) Wadah fermentasi.
4) Tampah
5) Kompor
6) Kain penyaring
7) Botol
8) Alat penutup botol.

CARA PEMBUATAN
1. Penyiapan ampas tahu. Dalam usaha pembuatan kecap ampas tahu, ampas tahu direndam dengan air bersih selama 12 jam. Setelah itu bahan dipres dengan alat pres sehingga airnya keluar. Ampas yang telah berkurang airnya dikukus selama 60 menit, kemudian didinginkan di atas tampah sampai suam-suam kuku.

2. Fermentasi menjadi tempe gembus. Ampas ditaburi laru tempe (1 gram untuk 1 kg ampas), dan diaduk-aduk sampai rata. Setelah itu ampas dihamparkan di atas tampah setebal 2 cm dan ditutup dengan daun pisang. Tampah diletakkan diatas para-para yang terhindar dari serangga dan cahaya matahari langsung selama 4-5 hari sampai kapang cukup tebal menutupi tempe gembus.

3. Penjemuran tempe gembus. Tempe gembus dipotong-potong 0,5 x 0,5 x 0,5 cm, kemudian dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kering (kadar air dibawah 12%)

4. Penyiapan larutan garam 20%. Untuk mendapatkan 1 liter larutan garam 20% dilakukan dengan cara berikut. Garam sebanyak 200 gram ditambah dengan air sedikit demi sedikit ambil diaduk, sampai volumenya menjadi 1 liter.
5. Fermentasi garam. Butiran tempe yang telah kering dimasukkan ke dalam larutan garam. Tiap 1 kg butiran tempe kering membutuhkan 3 liter larutan garam. Perendaman dilakukan di dalam wadah perendam selama 10-15 minggu. Pada siang hari mana kala langit tidak tertutup awan, atau tidak hujan, wadah dipindahkan ke udara terbuka , dan penutup wadah dibuka.

6. Proses selanjutnya dalam pembuatan kecap ampas tahu, ekstraksi kecap mentah. Hasil fermentasi disaring dengan kain saring. Ampas diperas dengan kain saring atau dipres dengan mesin pres. Cairan kental hasil penyaringan dan pemerasan/ pres disatukan. Cairan ini disebut dengan kecap mentah. Selanjutnya kecap mentah ditambah dengan air. Tiap 1 liter kecap mentah ditambah dengan 1 liter air.

7. Penyiapan bumbu. Bumbu yang digunakan dalam pembuatan kecap ampas tahu adalah :
       (1). Keluwak, dan lengkuas digiling sampai halus,
       (2). Gula merah disayat, kemudian digiling sampai halus, dan
       (3). Sereh dipukul-pukul sampai memar.

8. Pembumbuan dan pemasakan kecap manis. Cairan kecap dipindahkan ke panci, kemudian ditambahkan keluwak, lengkuas, sereh, daun salam. Kecap dipanaskan sampai mendidih. Kecap yang masih panas disaring dengan kain saring. Bahan-bahan yang tertinggal di kain saring dibuang. Setelah itu, kecap ditambah dengan gula merah diaduk-aduk sampai seluruh gula larut. Setiap 1 liter kecap ditambh dengan 750 gram gula merah. Kecap ini disaring kembali.

9. Pengentalan. Kecap yang telah dingin ditambah dengan tepung tapioka. Setiap 1 liter kecap ditambah dengan 20 gram tapioka dan diaduk sampai rata. Setelah itu kecap ini dipanaskan sampai mendidih sambil diaduk- aduk.
10. Penambahan pengawet. Sebelum kecap diangkat dari api, natrium benzoat ditambahkan sebanyak 1 gram untuk setiap 1 liter kecap.

11. Pembotolan. Kecap yang telah dingin dikemas di dalam botol, kemudian ditutup rapat dan diberi label.

Dengan demikian terbukti bahwa sebuah peluang usaha tercipta tidak selalu membutuhkan bahan baku yang baru dan mahal. Jika kita jeli maka sebuah peluang usaha-pun dapat tercipta dengan memanfaatkan limbah. Semoga bermanfaat..