Wirausaha Cuci dan Salon Mobil


Jumlah populasi kendaraan bermotor di Indonesia semakin meningkat tajam dengan pertambahan kendaraan setiap tahunnya adalah sekitar 8-12 %, DKI saja tiap tahun kira-kira ada 700 ribu kendaraan baru yang masuk kejalanan. Jalanan menjadi bertambah macet penuh dengan mobil dan motor. Pada setiap pameran otomotif juga tidak kekurangan pengunjung pameran dan ini menunjukkan bahwa populasi kendaraan bermotor masih akan naik dikemudian hari. Usaha perawatan mobil khususnya cuci dan salon mobil termasuk usaha yang prospeknya cukup menjanjikan karena selain jumlah mobil yang terus naik juga kendaraan yang berada dijalan kebanyakan adalah mobil keluaran baru sehingga para pemiliknya masih sayang bila kondisi mobilnya kotor.

Siapa yang tidak sayang sesekali memanjakan kendaraan kesayangan bila setelah dipakai beroperasi kemudian menjadi kotor. Kendaraan yang bersih dan cling seringkali juga mencerminkan kepribadian diri si pemilik kendaraan. Kalau mobil dalam kondisi bersih mau diparkir dimanapun baik dirumah, dikantor atau mau dibawa ke mall perbelanjaan tidak merasa risih dan enak dipandang mata demikian pula kondisi sebaliknya bila kondisi mobil kotor tidak enak kalau dianggap si pemilik adalah orangnya malas termasuk membersihkan kendaraannya saja ogah-ogahan.

Pemilihan lokasi usaha yang mudah dijangkau dan kualitas pelayanan adalah faktor yang utama untuk kesuksesan wirausaha ini. Usaha cuci dan salon mobil memang sudah banyak yang berdiri maka “direferensiasi layanan” memang perlu dilakukan agar konsumen dapat membedakan dengan layanan cuci dan salon mobil lainnya. Pemilihan target konsumen juga perlu dipikirkan agar kita dapat fokus kepada kualitas layanan sesuai antara harga dan layanan yang diberikan.

Perangkat keras standar bagi usaha cuci dan salon mobil adalah kompresor steam air yang digunakan untuk menyemprot air ke bodi mobil untuk menghilangkan kotoran, dongkrak hidrolik yang digunakan untuk mengangkat mobil keatas agar bagian bawah mobil dapat dibersihkan, vacuum cleaner digunakan untuk menghisap debu dan kotoran pada sudut yang sulit dijangkau tangan, serta kain pel untuk mengelap bodi menjadi mengkilap.

Selain perangkat keras juga ada bahan pembersih yang perlu disediakan yaitu shampoo mobil yang digunakan untuk membersihkan bodi mobil, sekarang pelaku usaha menyukai shampoo yang dapat menghasilkan foam yang banyak sehingga ada yang menyebutnya dengan layanan cuci snow wash, selain itu juga perlu bahan pembersih lain yaitu glass cleaner yang digunakan untuk menghilangkan kotoran dan jamur dikaca mobil serta car wax untuk membuat kendaraan menjadi mengkilat dan mencegah tumbuhnya jamur pada cat mobil.
Agar kualitas pelayanan mobil meningkat perlu diberikan pula pelayanan bagi pemilik kendaraan yang menunggu mobilnya selesai dibersihkan yaitu dengan menyediakan ruang tunggu yang nyaman ber AC. Dalam ruang tunggu tersebut dapat pula diberikan service tambahan berupa air minum gratis, bacaan koran atau majalah, TV/video, atau PC + free internet access.

Untuk meningatkan pemasukan dari usaha cuci dan salon mobil perlu dilakukan diferensiasi layanan dimana ada beberapa layanan dengan ongkos yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan pelanggan seperti misalnya paket  cuci mobil saja, paket cuci + salon atau tambahan layanan ganti oli, tambah angin nitrogen, spray anti karat. Didalam ruang tunggu dapat pula disediakan kantin makan minum atau pijat/creambath untuk memaksimalkan pemasukan. 

Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dapat ditambahkan layanan extra tanpa biaya tambahan seperti contohnya cek angin ban dan cek air accu. Agar konsumen menjadi pelanggan tetap perlu dibuat strategi marketing seperti paket membership yang memberikan diskon bagi member atau membagi kalender yang ada voucher diskon atau strategi lain misal 10 kali cuci gratis 1 kali untuk cuci dan salon mobil. Satu lagi hal yang perlu dipikirkan adalah manajemen sumberdaya manusianya, perlu diberikan penjelasan mengenai SOP yang detail tentang kualitas standar layanan yang harus dilakukan serta untuk memotivasi mereka perlu disusun insentif semisal pembagian komisi yang ideal agar para pegawai termotivasi dalam memberikan pelayanan yang prima.